Jumat, 25 November 2016

PerkataanKu tidak akan Berlalu

Luk. 21:29-33, "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."


Yesus menjelaskan sendiri tentang kedatanganNya untuk kedua kali. "Dan aka ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena mereka kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat" (Luk. 21:25-28). 

Kedatangan pertama Yesus ialah saat kelahiranNya ke dunia melalui rahim Bunda Maria. Sabda yang menjadi manusia (Yoh. 1) mengambil bagian dalam sejarah dunia, waktu dan tempatnya. Allah berkenan kepada dunia, sehingga PuteraNya yang tunggal diutus dan melaksanakan karya penyelamatanNya sendiri. 



Dengan mengakui bersama Syahadat Nisea Konstantinopel: "Ia turun dari surga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita, menjadi daging oleh Roh Kudus dari Perawan Maria dan menjadi manusia." Sabda menjadi manusia, untuk mendamaikan kita dengan Allah dan dengan demikian menyelamatkan kita: Allah "telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa dosa kita" (1 Yoh 4:10). Kita tahu bahwa "Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juru Selamat dunia" (1 Yoh 4:14), bahwa "Ia telah menyatakan Diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa" (1 Yoh 3:5) [KGK 456,457].

Yesus menegaskan bahwa andaikata kita melihat tanda-tanda alamiah yang "kacau-balau" itu (Luk. 21:31), maka ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Kerajaan Allah di sini tidak dekat dalam tahap pertamanya (Luk. 17:21), melainkan Kerajaan Allah dalam perkembangan dan perluasannya, yang dimulai sejak kemusnahan Yerusalem (bdk. Luk. 9:27 dst.), itulah zaman Gereja; yang diprakarsai oleh para Rasul, diteruskan oleh Gereja sampai kesudahannya, yaitu kedatangan Anak Manusia untuk kedua kalinya.

Itulah sebabnya Yesus berkata: "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." Langit dan bumi yang diciptakanNya akan lenyap, tetapi Ia sendiri tidak akan lenyap. Ia mengambil bagian dalam penciptaanNya yang akan lenyap itu tetapi Ia sendiri tetap bertahan sampai selamanya. Di sini, Ia yang adalah Tuhan, Pencipta langit dan bumi, akan memperhatikan orang-orang benar yang mengambil bagian dalam sengsara dan kebangkitanNya, yang menghidupi sabdaNya, dan yang melaksanakan perintah-perintahNya. St. Agustinus berkata: "pembenaran seorang yang hidup tanpa Allah adalah karya yang jauh lebih besar daripada penciptaan langit dan bumi," karena "langit dan bumi akan lenyap, sementara keselamatan dan pembenaran orang terpilih akan tetap tinggal" (ev. Jo. 72,3).

Kita tidak dapat melupakan peran Roh Kudus pada masa-masa ini. Roh Kudus adalah guru batin. Pembenaran membangkitkan "manusia batin" (Rm. 7:22; Ef 3:16) dan membawa serta pengudusan seluruh hakikat manusia (KGK 1995). Sebab selama masa-masa Gereja ini, Roh Kuduslah yang membimbing, berperan sebagai Penolong yang lain, yaitu Roh Kebenaran (Yoh 14:16-17).

Posisi Gereja sebagai Ibu yang mengandungmu, melahirkanmu, menyusuimu, membesarkan dan mengajakmu kepada Kristus kiranya dibimbing oleh Roh Kudus agar bilamana Kristus datang untuk kedua kalinya, Ia menemukan kita dalam keadaan benar dan dinyatakan layak masuk ke dalam KerajaanNya. Tidak mungkin kita percaya kepada Kristus tanpa Gereja. Sebab sabda, ajaran dan kehendak Kristus dipelihara oleh Gereja dan diwartakan sepanjang segala masa. Maka Iman Katolik adalah gaya dan semangat yang tepat untuk percaya kepada Kristus yang mendirikan GerejaNya. Tidak salahlah bila kita mengatakan "Di luar Gereja tidak ada keselamatan." Justru ini tepat karena kita menerima Kristus yang menyelamatkan dari Gereja. "Di luar Gereja tidak ada keselamatan" melukiskan hubungan erat antara Kristus dan orang-orang beriman. Maka kalau perkataan Kristus tidak akan berlalu, itu karena Gereja senantiasa berpegang teguh pada sabda Kristus dan melaksanakannya. Pada saatnya, ketika Kristus kembali, Ia mendapati orang-orang benar yang akan diselamatkan berkat pewartaan terus-menerus. 


In te Domine speravi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar