Luk. 21:20-28, Tentang runtuhnya Yerusalem dan Kedatangan Anak Manusia
Katekismus Gereja Katolik nomor 2 menjelaskan: Supaya
panggilan ini didengar di seluruh dunia, Kristus mengutus para Rasul yang telah
dipilih-Nya dan memberi mereka tugas untuk mewartakan Injil: "Karena itu, pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman" (Mat 28:19-20). Berdasarkan perutusan ini mereka
"pergi memberitakan Injil ke segala penjuru dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan
firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya" (Mrk 16:20).
Yesus datang ke dunia untuk memanggil semua orang menjadi anak-anak Allah dalam Roh Kudus, dan mewarisi kehidupan yang bahagia (KGK 1). Meskipun Ia telah naik ke Surga, para Rasul tetap melanjutkan karyaNya yang mengagumkan, memanggil semua orang agar menjadi anak-anak Allah. Yesus sendiri tinggal di antara para Rasul dan mengutus mereka ke berbagai penjuru dunia. Tugas perutusan ini dilanjutkan terus sampai pada akhir zaman dengan Yesus sendiri menyertainya. Demikianlah ia sendiri terus berkarya dalam diri para Rasul. Tanda-tandanya ialah ajaran dan teladan hidup untuk menjadi anak-anak Allah tetap sama seperti yang ditunjukkan Yesus dahulu kala, dalam sejarah dunia, yang diajarkan oleh para Rasul dan para pengganti mereka hingga hari ini.
Ingat, rencana dan kehendak Bapa yang dilaksanakan secara sempurna oleh Yesus tetap berlaku sampai akhir zaman. Bahkan Gereja sendiri adalah tanda permulaan dari semua yang ditunjukkan Yesus itu. Katekismus Gereja Katolik menjelaskan: Sejak kenaikan ke surga,
rencana Allah mulai dipenuhi. Kita sudah hidup dalam "waktu terakhir"
(1 Yoh 2:18). "Jadi sudah tibalah bagi kita akhir zaman (lih. 1 Kor 10:11).
Pembaharuan dunia telah ditetapkan, tak dapat dibatalkan, dan secara nyata mulai
terlaksana di dunia ini. Sebab sejak di dunia ini Gereja ditandai kesucian yang
sesungguhnya meskipun tidak sempurna" (LG 48). Sudah sekarang Kerajaan Kristus
menunjukkan kehadirannya melalui tanda-tanda ajaib, yang mengiring pewartaannya
oleh Gereja (KGK 670).
Keruntuhan Yerusalem dan Akhir Zaman
Yesus pernah berbicara mengenai runtuhnya Yerusalem, kota kejayaan Israel, dan memang pada waktunya Yerusalem pun hancur, runtuh, tepat seperti kata-kata Yesus. Akan tetapi, kajian Lukas ini bukan berkaitan dengan kehancuran dunia atau kesudahannya seperti yang dimaksudkan oleh Matius (bdk. Mat. 24:1 dst.). Yerusalem diruntuhkan pada tahun 70 oleh tentara Romawi, dan ini adalah masa yang ditetapkan oleh Allah sendiri untuk menghukum orang-orang Israel yang bersalah. Sesudah itu, Israel akan dibebaskan kembali. Ini adalah pokok pemikiran Yesus dalam pengajaranNya.
Selanjutnya Yesus berbicara mengenai kedatangan Anak Manusia, yang sejatinya adalah diriNya sendiri yang datang pada akhir zaman (Luk. 21:25-28). Gambaran Yesus agak menakutkan sebab Ia menyertakan tanda-tanda alam yang ada di luar dugaan semua orang. "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut" (Luk. 21:25). Gambaran singkat Yesus ini berhubungan dengan akhir zaman, di mana Yesus sendiri datang untuk menghakimi setiap orang. Kalau Ia datang pada
akhir zaman untuk mengadili orang hidup dan orang mati, Kristus yang dimuliakan
akan menyingkapkan isi hati yang terdalam dan akan membalas setiap manusia
sesuai dengan pekerjaannya, tergantung pada, apakah Ia menerima rahmat Tuhan atau
menolaknya (KGK 682).
Nah, karya perutusan Yesus menjadi penting di sini. Ada masa di mana Israel diruntuhkan, dihukum dan dibinasakan, tetapi ada juga masa di mana Israel bangkit kembali, dibebaskan dan dipelihara oleh Allah. Sekiranya sabda perutusan Yesus bagi para Rasul di atas menjadi jelas bahwa Ia senantiasa bekerja, berkaya untuk menarik sedemikian banyak orang kepadaNya, menjadi anak-anak Allah. Gereja mewarisi pewartaan Yesus melalui para Rasul, melanjutkan karya Yesus, menjadi sarana keselamatan bagi banyak orang. Gereja itu umat Allah yang dipanggil oleh Yesus dan menjadi anak-anak Allah. Boleh dikata, Gereja menjadi Israel yang baru, yang dengan perjanjian baru, dinyatakan oleh Allah sebagai anak-anakNya sendiri berkat kematian PuteraNya, Yesus Kristus, di kayu salib.
Maka dengan runtuhnya Yerusalem, kota kenangan itu, Yesus dengan salibNya, menjadi Perjanjian Baru untuk menyelamatkan umatNya. Zaman perbudakan telah dilewati, kini pembaharuan dimulai, pembebasan dialami sambil berziarah menuju Kerajaan Surga. Tanda-tandanya ialah percaya kepada Yesus, Penyelamat dunia. Pada saatnya, akhir zaman itu datang, Anak Manusia bertindak sebagai hakim, memerintah dan mengadili tiap-tiap orang, menyingkapkan isi hati terdalam dan membalas setiap orang sesuati dengan perbuatannya. Konsekuensinya, semua orang wajib menerimaNya agar layak disebut anak-anak Allah. Jadi sebetulnya Kerajaan Allah dimulai dari dunia ini hingga tiba masa pengadilan yang dilakukan Kristus, yaitu pada akhir zaman. Sebagai Israel yang baru, Gereja aktif mewartakan Yesus sampai akhir zaman itu sambil tetap berjuang untuk menjadi anak-anak Allah yang sejati.
(Pict: http://lubukhati.org/?author=3&paged=5, https://luxveritatis7.wordpress.com/2012/01/16/benarkah-yesus-tidak-mendirikan-agama/, https://id.aliexpress.com/w/wholesale-jesus-craft.html)
In te Domine speravi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar