"Pastor, mengapa tidak menikah saja waktu itu? Sayang yaa.."
"Ah, yang benar saja. Nona maksud apa ini? (Diam sejenak) Ingat waktu
Yesus menjelaskan perihal kebangkitan kepada orang-orang Saduki? Nah,
waktu itu Yesus maksudkan kurang lebih begini: urusan dunia, ya dunia
saja. Sekiranya Yesus meminta untuk tidak memandang urusan Surga dengan
kacamata dunia. Di Surga orang tidak menikah seperti di dunia ini.
Menikah di dunia ini sebetulnya adalah cara Allah memanggilmu masuk Surga.
Lalu tidak menikah atau menjadi Pastor? Itu juga cara Allah memanggil
saya masuk Surga. Maka pandanglah dan jadikanlah cara hidup kita sebagai
jalan menuju Surga."
(Pastor menambahkan) "Yesus menjelaskan bahwa kebangkitan itu ada,
berarti Surga ada. Itu pasti! Menikah? Itu tidak pasti! Karena ada orang
di dunia ini memilih untuk tidak menikah, dan ada yang memilih untuk
menikah. Tapi bukan berarti salah satu dari keduanya tidak baik.
Semuanya baik dan Allah sejak dahulu sudah mengetahui itu. Hal
terpenting ialah Surga... dan bagaimana kita melihat cara hidup kita
menjadi kesempatan untuk mencapai Surga itu. Kelak jadilah ibu rumah
tangga Katolik yang baik untuk suami dan anak-anakmu ya. Perjuangkan
Surga dengan posisimu sebagai seorang ibu rumah tangga."
(Pict:
In te Domine speravi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar