Kamis, 24 November 2016

Pastor dan Selibat

"Pastor, mengapa tidak menikah saja waktu itu? Sayang yaa.."


"Ah, yang benar saja. Nona maksud apa ini? (Diam sejenak) Ingat waktu Yesus menjelaskan perihal kebangkitan kepada orang-orang Saduki? Nah, waktu itu Yesus maksudkan kurang lebih begini: urusan dunia, ya dunia saja. Sekiranya Yesus meminta untuk tidak memandang urusan Surga dengan kacamata dunia. Di Surga orang tidak menikah seperti di dunia ini. Menikah di dunia ini sebetulnya adalah cara Allah memanggilmu masuk Surga. Lalu tidak menikah atau menjadi Pastor? Itu juga cara Allah memanggil saya masuk Surga. Maka pandanglah dan jadikanlah cara hidup kita sebagai jalan menuju Surga."


(Pastor menambahkan) "Yesus menjelaskan bahwa kebangkitan itu ada, berarti Surga ada. Itu pasti! Menikah? Itu tidak pasti! Karena ada orang di dunia ini memilih untuk tidak menikah, dan ada yang memilih untuk menikah. Tapi bukan berarti salah satu dari keduanya tidak baik. Semuanya baik dan Allah sejak dahulu sudah mengetahui itu. Hal terpenting ialah Surga... dan bagaimana kita melihat cara hidup kita menjadi kesempatan untuk mencapai Surga itu. Kelak jadilah ibu rumah tangga Katolik yang baik untuk suami dan anak-anakmu ya. Perjuangkan Surga dengan posisimu sebagai seorang ibu rumah tangga."





In te Domine speravi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar