(pinterest.com)
Hari Raya Kabar Sukacita Santa
Perawan Maria (25 Maret) disebut juga dlm kalender lama:
FESTUM INCARNATIONIS, INITIUM
REDEMPTIONIS CONCEPTIO CHRISTI, ANNUNTIATIO CHRISTI, ANNUNTIATIO DOMINICA.
Kita merayakan kabar gembira yang
disampaikan oleh malaikat Gabriel kepada Maria. Bahwa Maria akan mengandung dan
melahirkan Kristus (Luk. 1:26-38). Hari Raya ini berasal dari Bizantium dan
tampaknya sudah dirayakan di Roma sejak abad ketujuh. Hari Raya ini jatuh pada
tgl 25 Maret yang ditentutkan berdasarkan perhitungan 9 bulan sebelum 25
Desember yang secara tradisional dirayakan sebagai hari kelahiran Yesus.
Dalam Gereja Latin, perayaan ini
pertama kali disebutkan dalam "Sacramentarium" Paus Gelasius, yang
kita miliki dalam bentuk sebuah naskah dari abad ketujuh. Perayaan ini juga
ditemukan dalam "Sacramentarium" St. Gregorius, salah satu naskah
tertanggal dari abad kedelapan. Karena kedua "sacramentary (Buku Doa Misa)
ini mengandung tambahan posterior pada masa Paus Gelasius dan Paus Gregorius,
Duchesne ("Origines du culte Chretien" - Asal-muasal Ibadat Kristen,
118, 261) memperkirakan asal-muasal perayaan ini benar-benar termasuk dalam
masa Paus Gelasius. Sinode Toledo ke-10 (thn 665) dan Sinode Trullan (thn 692)
berbicara mengenai perayaan ini sebagai salah satu yang dirayakan secara
universal di dalam Gereja Katolik.
😇😇😇
"Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau" (1:28).
Demikianlah salam Malaikat
Gabriel kepada Maria. Selanjutnya Malaikat Allah itu berkata:
"Jangan takut, hai Maria,
sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau
menamai Dia, Yesus" (1:30-31).
Gereja merayakan peristiwa ini
secara khusus mengingat arti dan maknanya bagi keselamatan manusia. Boleh
dikatakan peristiwa Sabda menjadi daging berawal pada saat Maria menyatakan
kesediaan dan persetujuan kepada Malaikat Gabriel, pembawa kabar gembira itu,
dan semenjak itu pula Maria menjadi Bunda Allah.
Satu hal yang harus kita camkan
dalam hati ialah "hormat Allah pada Maria" sebagaimana terlihat dalam
permintaan kesediaan Maria untuk menerima Sabda Allah dalam rahimnya. Di sini
Allah tidak memaksa Maria, tetapi meminta kesediaannya. Maria sendiri menyadari
bahwa Tuhan memilih dia karena menganggap dia layak untuk menerima kabar
gembira itu. Tetapi sebagai manusia, Maria masih tampak ragu-ragu akan makna
kabar itu. Oleh karena itu, ia menanyakan lebih lanjut keterangan dari Malaikat
Allah itu:
"Bagaimana hal itu mungkin
terjadi, karena aku belum bersuami?" (Luk. 1:34).
Dan ketika ia sudah merasa pasti
akan makna kabar gembira Malaikat itu:
"Roh Kudus akan turun atasmu
dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menanungi engkau; sebab itu anak yang akan
kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. ..." (Luk. 1:35).
Maria berkata:
"Sesungguhnya aku ini adalah
hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Luk. 1:38).
Dari berbagai sumber 😇😇😇
PAX DOMINI SIT SEMPER VOBISCUM.
PAX DOMINI SIT SEMPER VOBISCUM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar