Lilin kedua sudah dinyalakan sejak kemarin. Itu tandanya
Masa Adven sudah tiba pada Pekan II dan sementara berlangsung.
Yohanes Pembaptis tampil sebagai
pribadi yang mengumumkan pertobatan bagi banyak orang. Ia mempersiapkan
kedatangan Sang Putera, baik kelahiranNya sekaligus kedatanganNya di akhir
zaman.
Bahwa memang pertobatan itu mesti terjadi dan menyata
sepanjang hidup ini. Sebab kita tidak tahu saat mana Tuhan datang atau Hari
Tuhan itu tiba.
Kalau Yohanes tampil sambil berteriak memaklumkan
pertobatan itu, ia sesungguhnya sudah mengetahui karya Allah atas dunia, yaitu
pembebasan sejati atas orang-orang berdosa.
Pebebasan ini hanya bisa terwujud kalau orang mau
merendahkan hatinya, mengakui kesalahannya dan memperoleh pengampunan dosa lalu
mengikuti Sang Terang yang datang itu.
Dua lilin yang dinyalakan di seluruh gereja itu tidak
sekedar dinyalakan, tetapi menandakan kegelapan semakin berkurang karena terang
yang menghalaunya. Putera Bapa semakin dekat, dekat ke dunia, dekat di antara
kita. Kiranya terang Putera Bapa semakin menerangi hati kita karena pertobatan
yang terus-menerus kita lakukan.
Ingat, ini bukan soal hiruk pikuk memeriahkan kedatangan
Sang Putera Bapa, petasan kembang api yang memecah kesunyian atau lampu-lampu
kedap-kedip di jalanan, melainkan soal memeriksa batin, mengakui dosa dan
memperoleh pengampunan. Ini jauh lebih penting dan unggul ketimbang salah
kaprah.
In te Domine speravi non confundar in aeternum
(Pict:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar