Selasa, Pekan Adven II, Tahun A
Yes. 40:1-11; Mzm. 96:1-2,3,10ac,11-12,13; Mat. 18:12-14.
Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati (Yes. 40:11).
Yes. 40:1-11; Mzm. 96:1-2,3,10ac,11-12,13; Mat. 18:12-14.
Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati (Yes. 40:11).
Masih dalam koridor Adven, Orang Katolik senantiasa mengusahakan pertobatan sejati. Maka pewartaan mengenai kedatangan Allah sungguh semakin kencang diperdengarkan oleh nabi Yesaya. Puncak dari pewartaan ini ialah ditemukannya kesatuan dalam keluarga Allah; tidak boleh ada yang hilang dari keluarga ini, semuanya tetap satu. Hanya pertobatan yang memungkinkan kesatuan dalam keluarga Allah ini.
Di rumah Zakheus Yesus pernah berkata: "Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Luk. 19:10). Bagi Allah, harta paling besar ialah manusia, para pengikutNya. Itu sebabnya Ia rela 'meninggalkan' Sorga, menjadi manusia, untuk mencari dan menemukan semua orang yang diciptakanNya. Zakheus terhitung sebagai pribadi yang hilang dari Allah maka Yesus menemukannya kembali. Zakheus bertobat lalu mengikuti Yesus.
Hari ini, dalam tema yang sama, Yesus bertanya: "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang
mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan
meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari
yang sesat itu?” (Mat. 18:12). Yang tersesat harus dicari, ditemukan, dipapah kembali ke dalam persekutuan. Orang berdosa tidak dibiarkan Allah begitu saja, malah Ia berinisiatif untuk datang dan menemukannya kembali.
Yesus menggenapi sabdaNya itu karena Ia adalah gembala yang menggembalakan kawanan ternakNya dan menghimpunnya dengan tanganNya; anak-anak domba dipangkuNya, induk-induk domba dituntunNya dengan hati-hati. Demikianlah nubuat nabi Yesaya terpenuhi.
Maka sebagai satu keluarga Allah, seperti domba-domba yang dihimpunNya itu, kita selayaknya tidak tersesatkan atau disesatkan. Ketidaksesatan kita dapat dilawan dengan pertobatan yang kita hidupi. Masa Adven Pekan II kiranya mempertegas niat kita untuk membelokkan diri dari jurang malapetaka dan mengusahakan pribadi yang bersih.
“Dan Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas
yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak
sesat” (Mat. 18:13). Begitulah Yesus ketika mendapati kita tidak tersesat. Ia sendiri yang akan menemukan kita kalau kita mau bertobat. Ia dan kita akan bersukacita karena berhasil kembali ke pangkuan Bapa.
In te Domine speravi non confundar in aeternam
(Pict:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar