Orang Katolik,
"Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya"(Ibr 13:7-8).
Untuk menghargai dan menjunjung tinggi toleransi,
kerukunan dan kebhinekaan di negara ini, butuh perhatian kepada para pemimpin
kita, Hierarki, yang selalu mengajarkan cinta kasih Kristus kepadamu. Mereka
tidak pernah mengajarkan tentang perpecahan atau menabur kebencian melainkan
menempatkan Kristus di dalam dirimu.
Hierarki Gereja adalah corong perdamaian, pelayan sekaligus
pengusung persatuan. Titik tolaknya adalah cinta kasih Kristus. Kita boleh
mencintai iman Katolik secara radikal, tetapi tidak boleh membenci sesama.
Justru ketika kita mendengarkan dan menerima Kristus dari Hierarki dalam
Gereja, kita dituntut untuk mengasihi sesama, siapa pun dia.
Universalitas kita sebagai Gereja yang didirikan Kristus
menyentuh semua aspek kehidupan, mulai sejak lahir sampai mati, dalam untung
dan malang, dan di mana saja. Maka jalinlah persaudaraan dengan siapa saja
tanpa pilih kasih, usahakanlah perdamaian dan kesatuan. Ini dimulai dari
kewajiban kita mendengarkan dan mengikuti Kristus melalui Hierarki Gereja.
In te Domine speravi, non confundar in aeternum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar