Rabu, 12 April 2017

“Yudaskah yang menyerahkan Yesus?”

Kabar Sukacita Hari Ini (Mat. 26:14-25)


“Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!” (Mat. 26:24).

Waktu Yesus sudah hampir tiba; Ia mengadakan Paskah bersama murid-muridNya. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku” (Mat. 26:21). Dia yang setia, kini hendak diserahkan oleh salah seorang muridNya sendiri, yaitu Yudas Iskariot, yang tidak setia.

Yesus, ketika memilih dua belas rasulNya, Ia berdoa semalam-malaman (Luk. 6:12). Yudas ini termasuk bilangan para rasul karena Yesus memilihnya. Namun pada saatnya, Ia menjual Yesus kepada imam-imam kepala (Mat. 26:14). Harga 30 uang perak sama dengan 30 syikal. Ini adalah harga ganti rugi seorang budak yang dibunuh (Kel. 21:32) sebagaimana ditentukan dalam Hukum Taurat.

Yesus berkata: “Celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan” (Mat. 26:24). Jangan kita menyangka bahwa Yudas sendiri yang bertanggung jawab atas perbuatan itu. Bukan! Melainkan kita semua yang karena dosa telah menyerahkan Yesus untuk menderita sengsara dan mati di salib. Kerap kali kita menyangkal dan menyerahkan Yesus dengan perbuatan kita yang jahat, maka marilah kita bertobat! Tiada yang indah selain bertobat dalam Gereja Kristus!

In te Domine speravi, non confundar in aeternum!

Selasa, 11 April 2017

“Setia kepada Kristus seperti Petrus!”

Kabar Sukacita Hari Ini (Yoh. 13,21-33.36-38)


“Sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku… Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali” (Yoh. 13:22,38).

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus membasuh kaki para muridNya dan memberikan wejangan-wejangan kepada mereka (Yoh. 13:2-20). Setelah mengatakan semua itu, Ia terharu (Yoh. 13:21); mungkin karena sebentar lagi Ia akan “beralih” dari dunia ini dan berpisah dengan para rasulNya sendiri.

Namun demikian, pada kesempatan itu, rencana Yudas untuk menyerahkan diriNya sudah diketahuiNya. Dan, nubuatNya tentang Petrus kelak akan terpenuhi. “Sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku” (dialah Yudas), “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali” (dialah Petrus).

Pada waktunya, Yudas memang menyerahkan Yesus. Perbuatan Yudas ini hanya diketahui oleh Allah sendiri. Tidak boleh ada intervensi lain kepadanya yang mempersalahkan Yudas secara pribadi. Akan tetapi, mengenai Petrus, Gereja perlu banyak belajar dari rasul agung ini. Ia menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, tetapi kembali bertobat dengan penyesalan berlinang air mata.

Kalau Yudas, dalam arti tertentu, tidak setia kepada Kristus (lalu menyesal), Petrus malah sebaliknya. Ia jatuh, namun berusaha bangun lagi. Benarlah kata-kata Yesus ini kepadanya: “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku” (Yoh. 13:36). Petrus setia kepada Kristus sampai mati. Ia mengikuti Kristus secara radikal, digantung pada kayu salib (terbalik) layaknya Kristus. Semoga iman kita kokoh kuat seperti Kefa, Batu Karang, Petrus, supaya setia sampai mati kepada Kristus, Juruselamat kita.

Pax Domini sit semper vobiscum!

Senin, 10 April 2017

“Maria mengurapi kaki Yesus, Yudas?”

Kabar Sukacita Hari Ini (Yoh. 12:1-11)


“Biarkanlah dia melakukan hal ini (Maria meminyaki [kaki Yesus]) mengingat hari penguburanKu. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu” (Yoh. 12:7-8).

Tindakan Maria meminyaki (mengurapi) kaki Yesus ini (Yoh. 12:3) menuai protes dari Yudas Iskariot, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin” (Yoh. 12:5). Diketahui, Yudas ini seorang pencuri di kubu Yesus (Yoh. 12:6).

Yesus saat itu juga memperingatkan Yudas sekaligus mengantisipasi kematian dan penguburan diriNya sendiri (Yoh. 12:7-8). Adalah benar Maria melakukan hal itu, bahwa tindakan Maria adalah pralambang dari penghormatan terhadap jenazahNya kemudian (silahkan baca Yoh. 19:38 dst).

Minyak yang diurapkan atas kaki Yesus memancarkan keharuman semerbak sekaligus penghormatan kepadaNya sebagai Raja dan Penguasa. Persembahan orang berdosa yang selalu mencari Yesus untuk bertobat ialah kesediaannya melepaskan dosa-dosanya. Sekaligus, ia menyertakan kebusukan dosa pada kurban Kristus di salib supaya ia dimurnikan dan senantiasa memancarkan keharuman bagi dunia. Bukan seperti Yudas yang tetap menyimpan kebusukan di dalam dirinya.

Sebagaimana minyak menandakan kelimpahan (Ul. 11:14) dan kegembiraan (Mzm. 23:5; 104:15) serta membersihkan, Gereja, orang-orang Katolik, dipanggil Kristus untuk memancarkan keharuman, membawa rahmat berlimpah, menghadirkan kegembiraan atas dunia ini seraya membersihkan luka-luka dosa yang telah membusuk. Itulah keharuman kita bagi Kristus, Kepala Gereja.

Pax Domini sit semper vobiscum!

Daun Palma 🌴🌿

(Mengenang Sengsara Tuhan, 9 April 2017)


Pada makam para martir biasanya diletakkan gambar daun Palma. Itu melambangkan kesetiaan mereka kepada Kristus sampai mati (Rm. Emanuel Do). Sebab ketika Kristus, Putera Daud, memasuki kota Yerusalem banyak orang memegang di tangan mereka daun-daun Palma dan memberikan lambaian padaNya sebagai Raja mereka, Mesias sejati.

Ia dielu-elukan di sana sebagai Putera Daud, sebagai orang yang membawa keselamatan. "Hosana" berarti "berilah keselamatan" (KGK 559). Diberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan (Mzm. 118:26). Maka para martir senantiasa memuliakan Dia sebagai Penyelamat. Dibunuh sekalipun, tetap Kristus adalah Raja mereka.

Masuknya Yesus ke kota itu, Ia "mengumumkan" kedatangan Kerajaan yang dibawa oleh Dia sendiri, Mesias Raja, melalui Paska dan kebangkitanNya. Dengan perayaan masuknya ke Yerusalem ini pada hari Minggu Palma, Gereja membuka Pekan Suci (KGK 560). Maka kita, sampai mati, diminta untuk setia kepadaNya dengan mengakui Dia sebagai Raja alam semesta dan pembawa keselamatan bagi semua orang.


Pax Domini sit semper vobiscum!

Sabtu, 08 April 2017

"Pekerjaan Bapa itu Pekerjaan Putera, percayalah!"

Kabar Sukacita Hari Ini (Yoh. 10:31-42)


"Banyak pekerjaan baik yang berasal dari BapaKu yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" (Yoh 10:32)

Menolak dan menolak! Itulah yang selalu dilakukan orang-orang Yahudi terhadap Yesus. Mereka tidak percaya kepadaNya, sampai-sampai mereka ingin mewujudkan penolakan itu dengan cara melempar batu kepadaNya.

Yesus telah bersaksi:

"Segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepadaKu, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku." (Yoh 5:36)

Kepada mereka yang berpaling padaNya dengan penuh kepercayaan, Ia memberikan apa yang mereka minta. Mukjizat-mukjizat! Itulah yang memperkuat iman kepada Dia, dan mereka percaya bahwa Ia adalah Putera Allah. Tetapi ini sekaligus menjadi penolakan dan malahan tuduhan dari orang-orang Yahudi bahwa Ia menghujat Allah, Bapa yang kekal.

Sekarang kita mengerti bahwa menerima Yesus itu tidak mudah, butuh proses, waktu, tenaga (pengorbanan), dan cinta seutuhnya. Iman! imanlah yang akan membuat kita tetap berdiri teguh bersama Yesus. Iman yang akan membuat kita mengerti semuanya (Credo ut intelligam, non intelligo ut credam - St. Agustinus). Semoga iman kita senantiasa ditambahkan dan dibaharui oleh Roh Kudus...

Pax Domini sit semper vobiscum!

“Percaya atau tidak percaya?”

Kabar Sukacita Hari Ini (Yoh. 11:45-56)


“Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepadaNya” (Yoh. 11:45)

Bukan suatu hal baru jika Yesus direncanakan untuk dibunuh oleh orang-orang yang menentangNya. Alasannya jelas, Ia dianggap melakukan kesalahan, menghojat Allah dan perbuatan-perbuatanNya diinspirasikan oleh setan.

Akan tetapi, tidak semua orang Yahudi beranggapan demikian. Masih ada yang “percaya” dan menaruh hati padaNya (Yoh. 11:45). Orang “bebal” memang akan berkeras hati menyaksikan perbuatan-perbuatanNya. Sementara orang-orang percaya, yang dekat denganNya, akan memahami dan mengakui bahwa Dialah Mesias yang dinanti-nantikan.

Mereka yang tidak percaya kepadaNya ingin melempar batu kepadaNya dan membunuhNya. Tetapi mereka yang percaya, mengakui, menerima dan tinggal denganNya. Yesus bukanlah Barabas yang memberontak, melainkan Allah yang hidup dan mati untuk mereka yang percaya kepadaNya. Maka percayalah kepadaNya, percaya lalu mengerti!

Pax Domini sit semper vobiscum!

"Ia telah ada, ada untuk kita!"

Kabar Sukacita Hari ini (Yoh. 8:52-59)


"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada" (Yoh 8:58).

Abraham itu bapa segala bangsa, orang pilihan Allah. Tetapi Yesus, Ia telah ada sebelum Abraham jadi. Dialah Firman yang menjadi manusia. Malahan kalau adil, Yesuslah itu Allah Abraham.

Beginilah kesaksian Yohanes, rasul Kristus, pengarang Injil:

"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah" (Yoh. 1:1).

"Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan olehNya, tetapi dunia tidak mengenalNya. Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya" (Yoh. 1:10,11).

"Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya" (Yoh 1:12).

Berbahagialah kita yang percaya kepadaNya dan menerimaNya.

Pax Domini sit semper vobiscum!